Tips Lari saat Hujan. Boleh?

by - January 03, 2020


Januari 2020.

Diawali dengan kehebohan banjir Jakarta di awal tahun baru.

Dan hujan memang lagi sering-seringnya. Satu minggu terakhir, cuma sempat lari 1x. Sisanya? Selalu hujan di pagi dan sore hari. Pas kerja di pagi hari, mau lari sore, sorenya hujan. Pas kerja sore, pagi yang hujan. Jadinya satu minggu cuma cross Training lompat tali, sama latihan penguatan aja dari NTC.

Mau lari saat hujan, tapi memang boleh?

Jawabannya gampang: kalau masih gerimis mengundang, gas aja. Kalau hujan deras, baiknya gak usah. Manfaatnya lumayan sih:
1. Kalori lebih banyak, karena cuaca dingin
2. Dingin membuat sedikit keringat. Makin dikit keringat, makin kuat. HR juga menurun. Minum jadi lebih jarang.
3. Melatih mental. Cuma orang dengan mental kuat aja yang mau melawan hujan untuk latihan lari.

Jadi, buat yang mau lari saat hujan, ada tipsnya nih.
1. Sekali lagi liat-liat hujannya. Kalau gerimis aja, ayo. Kalau deras, gak usah. Apalagi sampai berpetir-petir. Apalagi sampai banjir.
2. Pakaian yang cerah. Jarak pandang orang berkurang saat gerimis. Pakaian cerah mudah dilihat, jadi lebih aman. Kalau punya, pakai yang ada reflecting nya, pemantul cahaya. Jangan pakai kaos katun, nyerap air, bakal lebih berat dan rasanya dingin. Pakai topi supaya air hujan gak kena mata.
3. Di lapangan aja, gak di jalan raya. Pas gerimis, rata-rata orang mau cepat-cepat sampai, hati-hati ketabrak kendaraan aja.
4. Aman kan gadget. Kalau bawa HP di armband, pastikan aman. Kalau pakai smartwatch, yakinkan kalau smart watch anti air.
5. Pake sepatu jelek. Basah dapat mempercepat rusaknya mesh sepatu. Cuman diliat juga sol bawahnya. Masih pakem? Takut kepeleset atau tergelincir aja karena jalan licin. Langsung keringkan kalau sudah pulang (ada yang bilang ganjel dalamnya dan bungkus dengan kertas koran, supaya cepat kering)
6. Langsung pulang, Mandi air hangat, ganti pakaian kering. Yap, SO fresh. Recovery yang nikmat sih.

Selamat basah-bahan!!!

You May Also Like

0 comments